(Djarum Indonesia Open) DIO 2013, Ajang Uji Kemampuan Bagi Pemain Indonesia

 

(Jakarta, 4/6/2013) Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk gelaran superseries premier yang merupakan kategori turnamen BWF paling bergengsi. Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 yang sudah lama dinanti-nanti para pecinta bulu tangkis tanah air, akan dilangsungkan di Istora Senayan pada 10-16 Juni 2013.
 
Sebanyak kurang lebih 100 pebulutangkis terbaik Indonesia akan berlaga di turnamen yang diselenggarakan tiap setahun sekali ini. Mereka akan bertarung melawan pemain-pemain kelas dunia untuk memperebutkan hadiah dengan nilai fantastis yaitu 700 ribu dollar AS.
 
“Tentu dengan hadirnya superseries premier Indonesia, menjadi sebuah keistimewaan bahwa nantinya para pemain terbaik dunia akan turut hadir, dan menguji kemampuan atlet Indonesia. Semoga mereka bisa menampilkan kemampuan terbaik mereka di Istora nanti, atau bahkan menyapu bersih gelar juara” ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
 
Seluruh pemain terbaik dunia akan ambil bagian di turnamen ini. Sebut saja kelima peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal Cina, Lin Dan (tunggal putra), Li Xuerui (tunggal putri), Cai Yun/Fu Haifeng (ganda putra), Zhao Yunlei/Tian Qing (ganda putri) serta Zhang Nan/Zhao Yunlei (ganda campuran) dipastikan akan hadir.
 
Jagoan tunggal putra negara tetangga, Lee Chong Wei, yang sudah empat kali menjuarai turnamen ini, juga kembali berlaga setelah tahun lalu absen.
 
Sebagai tuan rumah, Indonesia tentunya turun dengan kekuatan penuh. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi andalan untuk meraih gelar. Sementara juara bertahan tunggal putra, Simon Santoso, juga akan berjuang untuk mempertahankan gelar juaranya.
 
Selain itu, para pemain muda juga akan unjuk gigi di Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 ini. Di tunggal putra ada Riyanto Subagja, pemain berusia 20 tahun. Ada juga pasangan ganda putra Hafiz Faisal/Putra Eka Rhoma yang tahun ini menginjak usia 19 tahun, serta pasangan ganda putri Melati Daeva Octavianti/Rosyita Eka Putri Sari yang masing-masing berusia 19 dan 17 tahun.
 
Para pemain yang kian memperlihatkan grafik performa yang meningkat, membuat Gita semakin optimis bahwa mereka akan menampilkan yang terbaik pada ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 ini.
 
“Performa putra-putri terbaik kita di ajang Piala Sudirman tentu menjadi pertanda baik akan bangkitnya bulu tangkis Indonesia, mereka mampu mengimbangi kekuatan bulu tangkis terbesar dunia, Cina” lanjut Gita.