(Korea Super Series Premier) Cedera, Riky/Richi Tak Dapat Berlaga di Korea
(Jakarta, 30/12/2012) Turnamen Korea Open Super Series Premier menjadi laga pembuka di tahun 2013. Indonesia menarik sejumlah pemain-pemainnya dari turnamen tersebut dengan berbagai pertimbangan.
Pada nomor tunggal putra, Simon Santoso harus batal tampil karena penyakit yang dideritanya belum sembuh benar. Simon terkenan virus gondongan saat menghadiri turnamen French Open Super Series 2012 di Paris. Dampak dari penyakit ini ternyata cukup panjang, hingga ia masih harus absen di dua turnamen awal tahun tersebut.
“Simon belum 100% pulih, masih ada virus di dalam tubuhnya. Jika pengobatannya tidak tuntas maka akan makin parah. Jadi lebih baik fokus di penyembuhan dan absen di Korea dan Malaysia” kata Agus Dwi Santoso, sang pelatih.
Pasangan ganda campuran juara Osaka International Challenge 2012 Riky Widianto/Richi Puspita Dili juga batal tampil pada turnamen kelas premier berhadiah total 1 juta dolar AS ini. Riky ternyata mengalami cedera yang membuatnya tak dapat bermain maksimal.
“Saya cedera pada lutut kanan, sepertinya kena saat tanding di Macau Open kemarin. Saat ini sudah membaik, tapi belum bisa ikut Korea Open” ungkap Riky ketika dikonfirmasi soal absennya ia dan Richi.
Pasangan ganda putra Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Bona Septano/Afiat Yuris Wirawan juga mengundurkan diri. Indonesia hanya akan mengirimkan tiga wakilnya yaitu pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra dan Yonathan S Dasuki/Hendra Aprida Gunawan.
“Persiapannya masih kurang, harus banyak latihan lagi” ujar Herry IP mengenai batalnya Angga/Rian dan Bona/Afiat di Korea.
Selain itu, pasangan ganda putri Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari dan Tiara Rosalia Nuraidah/Gebby Ristiyani Imawan serta pemain tunggal putri Aprilia Yuswandari juga mundur dari turnamen ini.
Nitya sempat mengalami cedera karena kelainan tulang ekor, hingga kondisinya belum kembali 100% fit. Sementara Tiara/Gebby dan Aprilia masih harus menjalani latihan yang lebih intensif lagi.
Target Harus Realistis
Meskipun peluang meraih gelar tetap terbuka, namun melihat materi pemain dan persiapan yang dilakukan, target yang dipasang haruslah realistis. Hal ini diungkapkan oleh Kabid Binpres Rexy Mainaky.
“Kita lihat kebelakang, apakah masing-masing pemain persiapannya sudah maksimal? Pasang target juga harus realistis” kata Rexy.
Turnamen kelas premier memang pasti dihadiri pemain-pemain terbaik dunia, khususnya mereka yang berada di rangking 10 besar. Pemain dengan rangking rendah tentu akan bertemu dengan pemain unggulan di babak-babak awal. Misalnya saja Linda Wenifanetri yang jika lolos ke babak kedua kemungkinan besar sudah ditunggu juara Olimpiade London 2012 asal China, Li Xuerui.
Seperti sebelumnya, pada awal tahun 2013 ini Indonesia masih berharap di nomor ganda c