Pisah-Sambut Ketua Umum PB PBSI

(Jakarta, 15/12/2012 ) Setelah resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Kamis (14/12), Gita Wirjawan, sehari kemudian menggelar pisah-sambut dengan mantan Ketua Umum periode 2008-2012, Djoko Santoso. Acara berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 15 Desember.

Menurut Gita, banyak sisi positif yang bisa diambil dan diteladani dari kepengurusan PBSI di bawah kendali Djoko Santoso. Sisi-sisi positif seperti leadership, manajemen, dan kebersamaan akan terus diterapkan dan disempurnakanan. Saya harus banyak belajar berbagai hal dari banyak orang. Saya memang tak sempurna, tetapi kita bisa bekerja sama untuk saling mengisi. Segala kekurangan saya bisa diisi dengan segala kelebihan orang lain. Dengan begitu, saya yakin bisa menjalankan amanah ini dengan baik, ujar Gita.

Menurut Menteri Perdagangan RI, ini, mengaca pada langkah dan program pendahulunya, dirinya yakin dengan dukungan para personil kabinetnya hingga 2016, gerbong kepengurusan ini akan berjalan lebih baik. Insya Allah, kalau ditambah dengan penyempurnaan pada apa yang harus disempurnakan, ditambah arahan dari pada pendahulu seperti Pak Djoko sebagai dewan penasehat. Asal kita berusaha keras dan berdoa, untuk merajut kebersamaan, saya yakin kita bisa,tegas Gita.

Menurut Djoko, selama empat tahun menjabat, ada pengalaman manis-pahit, suka duka, berkeringat, menangis, atau berduka. Dirinya juga mengaku dirinya bukanlah sosok yang hebat. Hari ini saya serahkan tongkat estafet kepada Pak Gita. Setiap tugas selalu saya lakukan dengan sepenuh hati dengan iklas. Soal kemudian berhasil atau gagal, semuanya saya serahkan kepada Allah, sebut Djoko. Semasa kepemimpinan Djoko, di Pelatnas Cipayung telah dibangun berbagai fasiltas penunjang untuk mendukung peningkatan prestasi atlet. Mulai dari kolam renang, jogging track, mushola, mes pelatih, asrama pemain, tempat fitnes diperluas, dan sarana latihan lari pasir. Semua itu kita siapkan agar kepengurusan yang akan datang itu bisa jauh lebih baik lagi harap purnawirawan jenderal bintang empat ini. Kepada atlet, pelatih, dan pengurus, Djoko menegaskan, tidak ada sebuah prestasi yang bisa diperoleh dengan cara biasa-biasa saja. Tetapi harus dengan militansi, tak menyerah dalam keterbatasan. Selain itu perlu ada kebersamaan, dan kekeluargaan juga harus dipupuk terus. Saya kini sudah meninggalkan Pelatnas Cipayung. Secara fisik saya tak akan sering hadir ke sini, tetapi doa saya pasti akan selalu hadir. Saya akan terus mendukung dan semoga PBSI di bawah kepemimpinan Pak Gita bisa meraih kejayaan kembali tegas Djoko.

Ditambahkan oleh pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, dalam kepengurusan Pak Djoko tidak semuanya gagal. Malah segala program pengiriman pemain yang diajukan, semuanya didukung penuh. Para pelatih pun bisa melakukan banyak inovasi. Saya yakin, fondasi yang sudah dibangun dalam kepengurusan Pak Djoko telah banyak melahirkan banyak pemain muda berbakat. Saya yakin, kalau semuanya berjalan baik, di era Pak Gita sebenarnya tinggal memanen hasilnya saja, tegas Richard. Menurut pemain ganda putri, Greysia Polii, sebagai atlet yang berlatih di Pelatnas Cipayung, dia dan teman-teman juga memiliki tangung jawab untuk mengukir prestasi setinggi mungkin. Dituturkan Greysia, perhatian mantan Panglima TNI itu juga begitu besar. Saat pemain tengah dirundung masalah, pengurus hadir dan sudi memberikan dukungan.Terima kasih kepada Pak Djoko yang terus memperhatikan dan memberikan solusi ketika saya tengah dililit masalah. Pak Djoko dan pengurus lain juga terus mendukung kami dan tidak menghujat kami ketika kami tengah jatuh dengan kasus diskualifikasi di Olimpiade London silam. Terima kasih kepada Pak Djoko dan pengurus yang lain, tutur Greysia, mewakili pemain.