Vita Marissa Berkeinginan Menjadi Pelatih
(Jakarta, 18/10/2012) Pemain ganda putri Vita Marissa ternyata menyimpan keinginan untuk menjadi pelatih jika nanti memutuskan untuk pensiun. Pemain kelahiran 4 Januari 1981 ini memang sudah tak muda lagi, namun di usianya yang sudah menginjak 31 tahun, ia masih mampu bersaing dengan para pemain muda.
Bersama Nadya Melati, Vita pernah menjadi finalis di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011. Selain bersama Nadya, Vita juga tercatat pernah berpasangan dengan Liliyana Natsir dan menjadi pasangan ganda putri terkuat Indonesia. Sejumlah nama seperti Mona Santoso dan Saralee Thoungthongkam (Thailand) juga pernah menjadi pasangan Vita.
Pemain asal PB Tangkas Specs ini kerap bermain rangkap di nomor ganda campuran, ia pernah bermain bersama Flandy Limpele, Nova Widianto, Muhammad Rijal, Hendra Setiawan, Tri Kusharjanto dan sejumlah pemain asing diantaranya Tony Gunawan (Amerika Serikat) dan Robert Blair (Skotlandia). Bahkan saat berpasangan bersama Tony, Vita berhasil menjadi juara di US Open Grand Prix Gold 2012.
Vita mulai bermain bulu tangkis di usia 6 tahun, pada usia 13 tahun ia bergabung bersama klub Tangkas Specs. Dua tahun di Tangkas, Vita dipanggil untuk bergabung di Pelatnas Cipayung. Ia cukup lama berlatih di pelatnas hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi pemain profesional di usia 28 tahun. Sederet gelar turnamen super series telah diraihnya, diantaranya adalah China Masters Super Series 2007, Indonesia Open Super Series 2008 dan Japan Open Super Series 2008. Vita juga merupakan semifinalis Olimpiade Beijing 2008 bersama Flandy.
Hingga saat ini Vita masih terus bermain dan belum tahu kapan akan gantung raket. Namun ia mengisyaratkan bahwa dirinya sudah mulai tergerak untuk menjadi pelatih dan tahun depan dirasa adalah saat yang tepat baginya.
“Selama ini saya dapat berkomunikasi dengan baik ke pemain-pemain lain termasuk yang lebih muda dari saya. Saya rasa banyak yang bisa saya share ke mereka dari skill dan pengalaman yang saya miliki. Menurut saya pemain junior kita banyak sekali yang berpotensi” ujar Vita.
Vita mengaku sudah ada beberapa negara yang memintanya untuk menjadi pelatih. Namun setelah berkarir selama lebih dari 18 tahun sebagai pemain yang membela Merah Putih, hatinya ternyata masih berat untuk meninggalkan Indonesia.Vita mengatakan bahwa ia lebih mengutamakan tawaran yang datang dari negeri sendiri.
“Saya siap jika memang klub-klub di Indonesia membutuhkan saya, bahkan PBSI. Sudah ada beberapa negara yang menawarkan, namun Indonesia adalah prioritas pertama” tambah Vita.