Indonesia GP Gold 2012, Turnamen Terakhir Ahsan/Bona

(Jakarta, 5/9/2012) Turnamen Indonesia Open Grand Prix Gold 2012 akan menjadi ajang terakhir bagi pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Pasangan yang merupakan juara bertahan di turnamen ini, memutuskan untuk berpisah setelah Olimpiade London 2012 karena merasa tak mampu tampil maksimal selama berpasangan.

 
Hal ini disampaikan langsung oleh Ahsan/Bona pada acara konferensi pers yang diadakan di Pelatnas PBSI Cipayung, (Rabu, 5/9). Pada kesempatan ini, Ahsan/Bona yang juga didampingi sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, dan Kepala Pelatih Ganda PBSI, Christian Hadinata juga mengklarifikasi bahwa perpisahan keduanya tidak dipengaruhi oleh pihak manapun melainkan murni keputusan mereka berdua. Pernyataan ini sekaligus meluruskan berita bahwa pelatihlah yang memaksa keduanya untuk berpisah.
 
“Tidak ada paksaan dari pelatih, kalau ada yang mengatakan begitu, ya itu tidak benar. Ini memang keputusan saya dan Ahsan” kata Bona.
 
Perpisahan keduanya, menurut Herry, adalah demi kebaikan masing-masing. Baik Ahsan maupun Bona, prestasi keduanya diharapkan akan mampu lebih bersinar dengan pasangan baru mereka nantinya. Ahsan sendiri akan mencoba berpasangan dengan juara Olimpiade Beijing 2008, Hendra Setiawan. Sementara Bona juga sudah dicarikan pasangan yang sekiranya cocok dengan tipe permainannya.
 
“Kira-kira yang memiliki pola main seperti Ahsan, saya sudah menentukan siapa yang akan menjadi pasangan Bona. Namun karena pemainnya ini dari dalam pelatnas juga, maka pasti ada pasangan lain yang dipisah, inilah yang harus kami selesaikan dulu” ujar Herry ketika ditanya soal pasangan Bona.
 
Sementara itu, Christian Hadinata juga menambahkan bahwa perpisahan Ahsan/Bona juga didasari alasan yang kuat. Menurutnya, Ahsan/Bona sudah melakukan usaha yang maksimal dalam meraih prestasi di kancah perbulutangkisan dunia, namun ternyata keduanya masih belum mampu juga.
 
“Puncaknya di Olimpiade London, mereka berdua latihannya sudah seperti apa? Wah, maksimal sekali kalau saya lihat. Namun ternyata belum bisa juga. Kalau dilihat regenerasinya, Ahsan/Bona cukup lumayan bisa melewati seniornya Kido/Hendra dan Alvent/Hendra AG. Tapi ya hanya sampai disitu, apa kita mau begini terus? Tentunya kan tidak” kata Christian.
 
Mantan juara dunia ini juga mengatakan bahwa jika melihat track record penampilan Ahsan/Bona, permainan keduanya tak dapat dikatakan jelek sekali, namun juga tak bagus sekali.
 
“Kita tidak boleh berada di tengah-tengah dan ‘ngambang’, istilahnya mediocre. Sebagai pemain kita harus menjadi yang top, inilah sebabnya harus ada perubahan jika memang usaha sebelumnya tidak berhasil. Tentunya kita berharap perubahan ini akan membawa mereka menjadi lebih baik, bukan lebih lemah” ungkap Christian.
 
Sementara itu, Ahsan sendiri masih belum bisa mengkonfirmasi kapan ia dan Hendra akan memulai debut mereka di perta