(Olimpiade London) Ahsan/Bona : ‘Balas Dendam’ di Saat yang Tepat

 

(London, 30/3/2012) Pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano memastikan diri lolos ke babak perempat final Olimpiade London 2012 setelah menumbangkan ganda Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 24-22, 21-12.
 
Kemenangan ini sangat berkesan buat Ahsan/Bona, selain mengamankan posisi mereka di grup B dan lolos ke putaran perempat final, pasangan Indonesia ini berhasil membalas ‘dendam’ pada Ko/Yoo. Sebelumnya mereka selalu takluk dari pasangan Korea tersebut, lima kali bertemu, lima kali pula Ahsan/Bona dibuat menyerah.
 
Berikut petikan wawancara Ahsan/Bona dan sang pelatih, Herry Iman Pierngadi usai kemenangannya malam ini, Senin (30/7).
 
Apa kunci kemenangan Ahsan/Bona malam ini sehingga bisa menklukkan Ko/Yoo untuk pertama kalinya?
 
Ahsan : Kali ini kami bisa mengatur irama permainan dan tidak mau terburu-buru. Kami tahu kapan harus menyerang, dan kapan harus memperlambat tempo permainan.
 
Bona : Selain itu, kami juga bisa lebih tenang di saat-saat kritis. Sebelumnya kami selalu kalah di saat-saat terakhir.
 
Herry : Saya bilang pada Ahsan/Bona, ini adalah kesempatan kalau mau balas kekalahan. Olimpiade adalah event besar dan pressure nya tinggi. Pasangan Korea pasti juga terbebani karena mereka sebelumnya tak pernah kalah dari Ahsan/Bona dan malam ini mereka juga harus menang kalau mau lolos ke perempat final.
 
Bagaimana caranya bisa begitu tenang di lapangan?
 
Ahsan : Kami tidak mau memikirkan poin, mau 20-20 atau 21-21, yang penting main tenang dan terus bikin poin. Kalau dipikirkan bisa grogi dan kejadian lagi seperti sebelumnya
 
Bona : Kalau dibilang tegang pasti semua pemain pernah merasakan hal ini, namun pintar-pintar kita saja di lapangan bagaimana mengaturnya. Kami belum pernah menang dari Koo/Yoo, jadi kami berambisi sekali mengalahkan mereka kali ini. Dari awal kami sangat berkonsentrasi dan terus menerapkan pola permainan serang.
 
Herry : Saya katakan pada mereka untuk bermain lepas saja, nikmati permainan.
 
Secara teknis, apa yang tadi diterapkan di lapangan?
 
Ahsan : Pada gim kedua kami memperlambat tempo permainan dan Ko/Yoo sepertinya kesulitan di sini.
 
Bona : Kami juga banyak mengandalkan permainan depan dan membuat mereka mengangkat bola terus sehingga mereka banyak mati karena smash Ahsan.
 
Herry : Intinya Ahsan dan Bona b