(Asia Junior Championships) Kunci Keberhasilan Arya/Edi di Poin Kritis : Nothing to Lose

 

(Gimcheon, 7/6/2012) Sudah dua kali Arya Maulana Aldiartama/Edi Subaktiar nyaris kalah sebelum akhirnya menobatkan diri menjadi ganda putra junior terbaik se Asia tahun ini. Arya/Edi merebut medali emas Kejuaraan Asia Junior U19 2012 setelah di final mengalahkan pasangan Taiwan, Lin Wang Chi/Lin Wu Hsiao, 17-21, 22-20, 21-10.
 
Pasangan Indonesia ini nyaris saja dikalahkan lawannya saat tertinggal 17-20 di gim kedua. Arya/Edi tentu berada di bawah tekanan, apalagi pasangan Taiwan sudah unggul di gim pertama. Hanya satu angka lagi yang dibutuhkan Lin/Lin untuk menjadi juara Asia Junior 2012, namun kenyataan berkata lain.
 
Arya/Edi justru bisa bermain lepas dan tampil lebih baik. Satu demi satu poin dikumpulkan pasangan asal klub Djarum ini, hingga akhirnya mereka menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Dua poin terakhir diraih Arya/Edi sehingga mereka mengamankan gim kedua dan dengan percaya diri kembali merebut gim ketiga.
 
Sebelumnya di babak semifinal, Arya/Edi juga mendapatkan perlawanan yang berat dari unggulan pertama asal Hongkong, Lee Chun Hei/Ng Ka Long. Arya/Edi menang lewat pertarungan tiga gim dengan skor 15-21, 26-24, 21-15. Sempat unggul di gim kedua, 20-19, Arya/Edi belum mampu menuntaskan permainan. Keduanya kembali dalam posisi tertekan saat kedukan menjadi macth point 24-23 bagi Lee/Ng.
 
“Kuncinya bermain lepas, nothing to lose. Kami sempat pasrah saat match point bagi lawan, tapi ternyata malah mainnya lebih lepas” kata Edi membocorkan rahasia kemenangannya.
 
Kemenangan ini dikatakan Edi, selain karena pada akhirnya mereka berhasil menguasai situasi di bawah tekanan, adalah kemampuan mereka membaca pola permainan dan kelemahan lawan. Pada awal gim, Arya/Edi mengaku kesulitan mengontrol situasi di langan, faktor mental juga diakui keduanya sebagai hal yang perlu ditingkatkan lagi kedepannya.