(Djarum Indonesia Open) Sudket : Secara Teknik, Tontowi/Liliyana Unggul Dibanding Duo Z

 

(Jakarta, 18/6/2012) Pernyataan mengejutkan datang dari pasangan juara ganda campuran Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Mereka mengaku pertandingan final melawan pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merupakan pertandingan terberat di turnamen ini.
 
Padahal di babak perempat final, Sudket/Saralee bertemu dengan pasangan terkuat dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Meskipun menang dengan skor sengit, 18-21, 21-18, 21-17, namun Sudket/Saralee mengatakan bahwa partai melawan duo Z ini bukanlah partai tersulit.
 
“Pertandingan hari ini adalah yang terberat untuk kami. Tontowi/Liliyana secara teknik lebih unggul dari Zhang/Zhao, pasangan China ini hanya unggul di fisik saja” ungkap Sudket yang diiyakan sang pelatih.
 
Sudket/Saralee memang tercatat memiliki rekor pertemuan yang kurang baik melawan ganda Indonesia ini. Sebelum kemenangan malam tadi, Sudket/Saralee tak pernah menang pada keempat pertemuan mereka dengan Tontowi/Liliyana.
 
Bahkan di SEA Games 2011 lalu, tak butuh waktu lama bagi pasangan Indonesia ini menundukkan Sudket/Saralee dan menyumbangkan medali emas bagi kontingen Merah Putih. Tontowi/Liliyana memenangkan pertadingan dalam dua gim langsung, dengan skor 21-7, 21-14.
 
Akan tetapi pada kemenangan yang diraih di DIOSSP 2012, pasangan Thailand mengaku tampil lebih prima dibandingkan Tontowi/Liliyana. Sebelum ke babak final, Sudket/Saralee tanpa kesulitan menyingkirkan Ko Sung Hyun/Eom Hye Won, 21-14, 21-15. Sementara Tontowi/Liliyana harus memeras keringat saat bertarung sengit melawan pasangan rangking dua dunia, Xu Chen/Ma Jin dari China. Tontowi/Liliyana harus melakoni pertandingan tiga gim berdurasi 66 menit dengan skor, 21-16, 15-21, 21-16.
 
“Pemain kami memiliki fisik yang luar biasa. Sementara Tontowi/Liliyana banyak melakukan kesalahan karena sepertinya terbebani bermain di kandang sendiri. Kami memanfaatkan kelemahan Tontowi di depan, sementara Liliyana lemah di belakang, ternyata berhasil” ungkap Udom Luangpetcharaporn, sang pelatih, membeberkan kunci sukses anak didiknya.