(Djarum Indonesia Open) Saat Pebulutangkis Menjadi Tokoh Pewayangan

 

(Jakarta, 12/6/2012) Upacara pembukaan Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2012 kembali menyuguhkan sesuatu yang spesial dan sangat menghibur. Jika tahun lalu acara pembukaan dimeriahkan dengan aksi para atlet kelas dunia yang berbatik ria, kini mereka tampil dengan kostum pewayangan.
 
Sejumlah pemain putra seperti Taufik Hidayat, Tontowi Ahmad, Lee Yong Dae (Korea), Chris Adcock (Inggris), Jan O Jorgensen (Denmark) dan Yuhan Tan (Belgia) tampil sangat ‘Indonesia’ dengan kostum karakter pewayangan seperti Gatot Kaca, Bima, Nakula, Sadewa, dan sebagainya.
 
Tak kalah dengan pemain putra, beberapa pemain putri pun tampil beda dengan berkostum ala srikandi. Greysia Polii, Gloria Emanuelle Widjaja, Ashwini Ponnappa (India), Lianne Tan (Belgia), Kim Ha Na (Korea) dan Petya Nedelcheva (Bulgaria) malam ini tampil cantik dan feminin, sangat berbeda dengan keseharian mereka yang kita lihat di lapangan.
 
“Menurut saya acara ini sangat bagus dan unik karena jarang ada turnamen yang menggelar opening ceremony seperti ini. Apalagi acara ini juga memperkenalkan kebudayaan kita pada tim dari luar negeri. Dengan adanya acara ini kami pemain jadi lebih rileks sebelum menghadapi pertandingan besok” kata Greysia yang malam ini tampil sebagai Dewi Sembadra.
 
Tak hanya pemain Indonesia yang terlihat antusias, atlet-atlet asing pun cukup menikmati peran mereka sebagai tokoh pewayangan.
 
“Menggunakan kostum seperti ini adalah sesuatu yang baru buat saya, meskipun agak repot memakainya namun saya enjoy juga tampil seperti ini, sangat tradisional” kata Chris Adcock, pemain Inggris yang berlaga di nomor ganda campuran bersama Imogen Bankier dari Skotlandia.
 
Selain itu, acara yang kental dengan budaya Indonesia ini juga memperkenalkan para undangan dengan alat musik khas Indonesia yaitu seruling bambu. Sejumlah atlet asing terlihat tertarik mempelajari bagaimana memainkan alat musik tiup ini.
 
Acara malam ini juga turut dimeriahkan oleh Dewi Sandra yang tampil membawakan beberapa lagu termasuk lagu dangdut yang juga menjadi ciri khas Indonesia. Di awal acara, Ketua Panitia Pelaksana, Yacob Rusdianto menyampaikan sambutannya sekaligus mengucap syukur bahwa tahun ini Indonesia kembali mendapat kepercayaan oleh BWF untuk menyelenggarakan turnamen kelas premier ini.