(Piala Thomas dan Uber) Sengit di Ganda Putra, Herry IP Tak Kaget

(Wuhan, 21/5/2012) Tim Thomas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan melawan tim Inggris dengan skor 4-1 pada laga penyisihan grup A malam ini. Pada pertandingan pertamanya, putra-putra Indonesia mendapatkan perlawanan sengit dari tim Inggris terutama di sektor ganda putra.

Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan harus mengakui keunggulan Chris Adcock/Andrew Ellis usai berjuang tiga gim, 19-21, 21-14, 17-21. Sementara itu Alvent Yulianto Chandra/Mohammad Ahsan juga dipaksa bermain tiga gim oleh pasangan Chris Langridge/Nathan Robertson, pasangan Indonesia akhirnya menang dengan skor 19-21, 21-12, 21-19.

Menanggapi hasil ini, pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi memberikan pandangannya seputar penampilan tim Thomas Indonesia khususnya ganda putra. Berikut petikan wawancara yang dilakukan di stadion Wuhan Sports Gymnasium Center.

Bagaimana komentar anda mengenai penampilan dua pasangan ganda putra pada malam ini?

Herry : Memang hasil malam ini tidak seperti yang kita semua inginkan, kita harus kecolongan satu poin dari ganda pertama. Namun hal ini sebetulnya sudah saya prediksi bahwa satu dari dua nomor ganda akan dimenangkan oleh Inggris.

Mengapa demikian?

Herry : Jika kita melihat susunan pemain ganda mereka, pasangan Chris Adcock/Andrew Ellis ini terakhir kali menang dari Kido/Hendra. Akan tetapi Kido/Hendra pun pernah mengalahkan pasangan ini sebelumnya. Pada ganda kedua, saya sudah memprediksikan bahwa Nathan Robertson akan diturunkan. Pada saat melawan China kemarin, Langridge berpasangan dengan Peter Mills yang lebih junior dan tidak bisa mengimbangi permainannya. Ternyata prediksi saya benar, Robertson turun dan cukup menyulitkan pasangan kita, ia merupakan pemain yang cukup berpengalaman. (Nathan merupakan peraih medali perak pada nomor ganda campuran di Olimpiade Athena 2004. Ia juga pernah menjadi juara dunia tahun 2006, juga di nomor ganda campuran).

Apa pertimbangan anda menurunkan Kido/Hendra sebagai ganda pertama, tetapi bukan Ahsan/Bona yang kini berperingkat paling tinggi?

Herry : Prestasi Ahsan/Bona di kejuaraan individu yang belakangan agak menurun membuat kami belum bisa menurunkan mereka kali ini. Kido/Hendra punya skor pertemuan imbang dengan calon lawan, mereka juga sudah tahu pola permainannya. Dari segi pengalaman, Kido/Hendra juga lebih unggul ketimbang Ahsan/Bona.

Keunggulan apa saja yang dimiliki kedua pasangan Inggris ini sehingga menyulitkan ganda putra Indonesia?

Herry : Kalau menurut saya, pasangan Inggris ini memiliki pertahanan yang cukup rapat, tak mudah bagi kita menembus dengan sekali serangan. Selain itu kedua pasangan kita juga tidak bermain pada penampilan terbaiknya malam ini, hal ini terlihat jelas sekali.

Dengan hasil hari ini, apakah pasangan Alvent/Ahsan akan diturunkan kembali saat melawan China besok?