(Piala Thomas dan Uber) Banyak Pemain yang Cedera, Simulasi di Bandung Dibatalkan

(Malaysia, 14/1/2012) Simulasi Piala Thomas dan Uber yang rencananya akan digelar di Bandung, 20 Januari 2012 mendatang resmi dibatalkan. Banyaknya pemain yang mengalami cedera selama bertanding di Malaysia Open Superseries 2012 menjadi penyebab dibatalkannya acara ini.

 

“Berdasarkan hasil diskusi dengan manajer tim di Malaysia Open, kami memutuskan bahwa simulasi dibatalkan karena banyak pemain yang mengalami cedera” kata Yacob Rusdianto, Sekjen PBSI yang dihubungi siang ini.

 

Pada turnamen Malaysia Open ini, sudah dua pemain Indonesia yang mengundurkan diri akibat cedera. Pemain ganda putri Nitya Krishinda Maheswari batal tampil bersama pasangannya, Anneke Feinya Agustine di babak kedua akibat cedera pinggang yang dideritanya.

 

“Sebetulnya saya sudah merasa sakit sejak pertandingan sebelumnya, tapi karena sudah unggul dan sakitnya masih bisa ditahan, saya pun melanjutkan pertandingan. Akhirnya saya memutuskan untuk mundur saja agar cederanya tidak makin parah, bisa recovery, dan fokus untuk pertandingan selanjutnya” kata Nitya.

 

Pemain tunggal putra Dionysius Hayom Rumbaka juga harus menyerah dari Chen Jin asal China saat hendak melanjutkan gim kedua. Berdasarkan keterangan Agus Dwi Santosa sang pelatih, Hayom mengalami otot paha dalam yang tertarik hingga menyulitkannya mengambil bola-bola belakang. Cedera ini mulai dirasakan Hayom ketika melawan pemain tuan rumah, Muhammad Hafiz Hashim.

 

Pemain ganda putra Mohammad Ahsan pun tak lepas dari cedera. Ahsan juga menderita cedera pada bahu dan pahanya. Hal ini menyebabkan ia dan pasangannya, Bona Septano tak dapat tampil maksimal dan harus menyerah pada pasangan Taiwan, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu, 21-15, 11-21, 16-21.

 

“Pada gim pertama sudah terasa sakit di bahu, namun masih bisa saya tahan. Ternyata gim ketiga justru otot paha saya yang tertarik, dokter pertandingan mengatakan ada otot yang sobek. Rencananya saya juga akan memeriksakan kondisi saya ke dokter sepulangnya ke Jakarta” kata Ahsan mengenai kondisinya.

 

Padatnya jadwal turnamen jelang olimpiade membuat sejumlah pemain merasakan kelelahan baik secara fisik maupun pikiran. Seperti diungkapkan oleh Simon Santoso dan Liliyana Natsir yang mengaku tidak tampil maksimal di Kuala Lumpur, salah satunya karena terlalu banyak mengikuti banyak turnamen demi mengejar poin untuk olimpiade.