(Korea Superseries Premier) Sony dan April Absen di Korea

(Jakarta, 29/12/2011) Pebulutangkis tunggal putra Sony Dwi Kuncoro memutuskan untuk mundur dari turnamen Korea Open Superseries Premier 2012 yang akan berlangsung di Seoul, 3-8 Januari mendatang. Meskipun demikian, Sony tetap akan tampil di Malaysia Open Superseries.

 

“Saya ingin memaksimalkan latihan dulu, supaya lebih siap menghadapi pertandingan. Selain itu penampilan di beberapa turnamen sebelumnya juga menjadi pertimbangan” ungap Sony kepada pb-pbsi.org.

 

Berdasarkan draw yang telah dirilis BWF pada 20 Desember lalu, Sony yang kini berada di peringkat 67 dunia ini dijadwalkan akan berhadapan dengan Hsueh Hsuan Yi dari Taiwan pada babak kualifikasi.

 

Sony memang tengah berada pada masa pemulihan pasca cedera punggung berkepanjangan yang menderanya. Sebuah fase yang bisa dikatakan tak mudah bagi Sony, karena cedera ini pun rangking Sony sempat merosot jauh hingga ke posisi 117 dunia pada November lalu. Sebelumnya Sony yang merupakan juara Singapore Open Superseries 2010 ini pernah bertengger di peringkat enam dunia bersama jajaran tunggal putra elit lainnya.

 

Meski sempat tampil cukup baik dan berhasil menembus semifinal Chinese Taipei GP Gold 2011 lalu, Sony harus kembali menghadapi kenyataan pahit saat harus terhenti di babak awal pada lima turnamen terakhir yang diikutinya.

 

Meski demikian, Sony mengatakan dirinya tetap memiliki motivasi untuk bangkit kembali. Hal senada juga dikatakan oleh Agus Dwi Santosa, pelatih tunggal putra. Ia pernah mengatakan bahwa Sony punya semangat untuk kembali ke performa terbaiknya.

 

“Kalau saya perhatikan Sony punya keinginan besar untuk bangkit, terlihat dari latihannya. Saat ini kepercayaan dirinya yang perlu ditingkatkan lagi” ucap Agus.

 

Selain Sony, pemain tunggal putri Aprilia Yuswandari juga batal tampil di Korea karena masih mengalami cedera. Pada pertandingan terakhirnya minggu lalu di India Open Grand Prix Gold 2011, April harus mundur pada saat kedudukan 4-11 melawan Eriko Hirose dari Jepang.