Herry IP : Ahsan/Bona Bermain Lebih Taktis dan Efisien

 

[London, 12/8/2011] Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano berhasil menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia 2011. Ahsan/Bona tampil gemilang dengan mengalahkan lawan-lawan yang belum pernah mereka kalahkan sebelumnya yaitu pasangan Cina, Chai Biao/Guo Zhendong, serta Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark.

 

Sang pelatih, Herry IP mengomentari pencapaian anak didiknya di kejuaraan bergengsi ini, berikut petikan wawancara dengan pelatih ganda putra tersebut.

 

Ahsan/Bona berhasil melaju ke semifinal bagaimana komentar anda?

Saya lihat banyak sekali peningkatan dari penampilan Ahsan/Bona, baik dari segi teknik maupun mental, dan kepercayaan diri.

 

Dari segi teknik peningkatan apa yang anda lihat?

Di sisi teknik, drive mereka lebih bagus. Biasanya melawan pasangan Cina, Korea, dan lain-lain, drive mereka sering kalah tenaga. Memang dari dulu itu PR mereka yang harus diperbaiki. Namun saya lihat disini sudah mulai terlihat kemajuannya. Drive-drive nya lebih berkualitas, lebih bertenaga.

 

Selain teknik drive, apakah kunci kemenangan mereka hingga hari ini?

Sebetulnya menurut saya pencapaian Ahsan/Bona ke semifinal sudah bagus. Kondisi Ahsan saat ini tidak 100% karena dia sedang flu berat, dan dengan keadaan ini tentunya dia tidak bisa bermain normal dengan power dan speed seperti biasanya.

 

Namun situasi ini membawa sesuatu yang positif. Ahsan bersama Bona bisa mengatur permainannya dan lebih berpikir bagaimana bermain taktis, efisien dan tetap bisa memenangkan pertandingan. Biasanya Ahsan mengandalkan tenaga dan pukulan-pukulan kerasnya, sekarang dia menyiasati keadaan dengan bermain lebih safe.

 

Dengan bisa mengalahkan lawan-lawannya yang sebelumnya belum pernah mereka kalahkan, otomatis ini menambah kepercayaan diri mereka.

 

Besok mereka akan menghadapi pasangan asal Korea, strategi apa yang akan diterapkan dilapangan?

Kemenangan sebelumnya melawan pasangan Cina dan Denmark bisa mereka jadikan bekal, akan tetapi perlu dicatat bahwa dari kondisi fisiknya semakin kemari pasti semakin menurun.

 

Menghadapi pasangan Korea, Ahsan/Bona harus bermain taktis dan efisien. Kalau mengandalkan fisik dan adu tenaga dengan pasangan Korea tidak akan menang, karena mereka lebih fit dan lebih kuat. Kita bisa mencuri poin lewat adu teknik dan strategi yang matang.

 

Sebagai satu-satunya wakil ganda putra di semifinal, apakah Ahsan/Bona akan merasa terbebani? Apalagi ini kejuaraan besar?

Saya rasa Ahsan/Bona tidak ada beban, karena memang mereka tidak ditargetkan untuk ke semifinal, final ataupun juara, namun mereka mengikuti turnamen ini agar bisa menaikkan ranking mereka jelang olimpiade. Ternyata Ahsan/Bona berhasil mencapai semifinal, menurut saya ini hasil yang cukup baik.

 

Bagaimana peluang Ahsan/Bona?

Saya rasa pelu