[Diskusi PBSI Bersama Media] Pentingnya Nutrisi Bagi Atlet

 

Sebagai salah satu penerapan sport science guna memaksimalkan performa dan prestasi atlet, PBSI kini juga fokus pada peningkatan nutrisi dan gizi para atletnya. Hal ini dilakukan dengan mendatangkan ahli gizi, Dr. Laila Hamid, MKK, CFN yang sejak awal Mei lalu memulai programnya.

 

Dr. Laila berkesempatan memberikan paparan mengenai gambaran programnya kepada rekan-rekan media saat acara Diskusi PBSI Bersama Media yang dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2011 di Ruang Serbaguna, Pelatnas PBSI Cipayung.

 

Diawal diskusi, Dr. Laila menjelaskan apa peranan gizi dan manfaatnya saat mereka bertanding. Selain itu dijelaskan pula apa resiko yang harus dihadapi jika penerapan nutrisi tidak tepat, misalnya konsentrasi terganggu, resiko cedera meningkat, dan kekurangan gizi. Dr. Laila mengatakan bahwa ia dan tim pelatih bekerjasama untuk mensukseskan program ini. Mengapa? Karena program peningkatan nutrisi ini berkaitan erat dengan program latihan yang dibuat pelatih, jadi keseimbangan keduanya sangat menentukan tingkat keberhasilan program.

 

“Peran ahli gizi adalah sebagai partner pelatih dalam mengoptimalkan performa atlet. Para pelatih disini pun enak diajak bekerjasama, mereka pasti informasikan ke saya jika ada perubahan program latihan yang tentunya berpengaruh pada program yang saya buat,” jelas Dr. Laila.

 

Diskusi kali ini pun turut menghadirkan atlet seperti Tontowi Ahmad dan Greysia Polii untuk berbagi pengalaman tentang manfaat yang mereka rasakan setelah mengikuti program ini. Greysia Polii mengatakan bahwa ia sangat merasakan perubahan daya tahan tubuhnya ketika bertanding.

 

“Peranan ahli gizi sangat besar manfaatnya buat saya. Daya tahan dan power saya meningkat, terasa sekali bedanya dibanding yang dulu. Pelatih juga bisa melihat perbedaannya, terutama saat menonton video pertandingan,” kata Greys.

 

Senada dengan Greys, Tontowi pun mengaku kalau program ini membawa manfaat yang signifikan untuknya. Ia menuturkan pengalamannya saat kehabisan tenaga ketika berlatih, kemudian ia diarahkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tepat serta ditambah suplemen yang mengganti otot nya yang rusak. Keesokan harinya, Tontowi merasakan badannya jauh lebih segar. Pengaturan nutrisi dan suplemen ini ternyata juga membantu mempercepat proses recovery agar si atlet bisa kembali fit. Dengan tubuh yang prima, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk berkonsentrasi dan menghindari resiko cedera.

 

Disela-sela diskusi, disediakan berbagai camilan sehat yang biasa disediakan untuk atlet, diantaranya puding buah, banana cake dan jus buah. Setelah selesai diskusi, Dr. Laila mengajak rekan-rekan media untuk mencicipi menu sehat yang ada di ruang makan atlet. Makanan sehat ini diolah dan disajikan semenarik mungkin agar bisa menggugah selera si atlet.