Opening Ceremony DIOSP 2011 : Dimana Atlet Dunia Berbatik

 

Djarum Indonesia Open Superseries kini menyandang gelar Premier yang artinya tunamen ini telah ‘naik kelas’. Tak hanya segi hadiah yang sangat menggiurkan yaitu US$ 600,000,- turnamen ini merupakan turnamen yang dihadiri seluruh pemain-pemain papan atas. Setidaknya pemain berperingkat sepuluh besar di tiap sektor hadir dalam turnamen ini.

 

Salah satu bentuk peningkatan kualitas penyelenggaraan adalah penyediaan hall warming up bagi atlet yang akan bertanding. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Yacob Rusdianto, fasilitas ini jarang disediakan di turnamen-turnamen lain.

 

Selain itu, penyelenggaraan opening ceremony yang terbilang unik, juga merupakan nilai tambah penyelenggaraan Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011 ini. Dengan mengusung tema tradisional Indonesia, panitia melibatkan sejumlah atlet dunia untuk turut berpartisipasi dalam acara malam tadi. Acara ini juga dihadiri oleh Djoko Santoso , Ketua Umum PB PBSI, dan Rita Subowo selaku Ketua KONI dan KOI.

 

Sebut saja nama-nama seperti Peter Hoeg Gade, Taufik Hidayat, Li Xuerui, Lee Yong Dae dan sejumlah atlet ternama lainnya yang berpakaian khas Indonesia yaitu batik. Mereka menggunakan rancangan desainer ternama Oscar Lawalatta.

 

Bintang bulutangkis Indonesia , Taufik Hidayat, mengatakan Ia sangat senang dengan penyelenggaran opening ceremony ini. “Penyelenggaraannya bagus, karena Indonesia sekali. Biasanya orang lain kan tahunya yang pakai Batik orang Indonesia, tapi kali ini atlet mancanegara pun memakai Batik,” ungkap Taufik.

 

Taufik mengatakan bahwa para atlet tersebut juga antusias akan hal ini. “Mereka senang, ini adalah sesuatu yang berbeda buat mereka” tambahnya.

 

Selain mengenakan batik, para atlet pun diajak mengenal kerajinan tradisional Indonesia seperti memahat, membuat ketupat dan lain-lain. Kegiatan ini mendapat antusiasme dari atlet, tamu undangan dan media.