Rudy Hartono: Atlet harus mandiri !

Sang maestro bulutangkis Indonesia ini menyerukan hal diatas pada acara Hari Ulang Tahun PBSI yang ke-60 pada hari Kamis, 5 Mei 2011. Bertempat di Ruang Serbaguna Pelatnas PBSI Cipayung, Rudy memberikan sejumlah wejangan bagi para atlet sehubungan dengan menurunya prestasi atlet bulutangkis Indonesia.

Rudy mengatakan bahwa sesungguhnya atlet lah yang paling menentukan prestasi. “Jika atlet tidak mandiri, hanya melakukan apa yang disuruh pelatih, maka ia tak akan bisa jadi juara karena tidak berpikir” cetusnya. Dihadapan sejumlah atlet muda, Ia mengimbau bahwa atlet itu harus mandiri dan berpikir untuk menang.

Rudy juga mengharapkan agar atlet -atlet dapat memanfaatkan masa muda mereka untuk berprestasi. “Jangan pernah mengatakan ‘ah saya kan masih muda’. Masa keemasan seorang atlet berada pada usia 18-28 tahun, setelah itu jangan harap.” ujar juara All England delapan kali ini. Ia menambahkan, “Kalah itu boleh, karena setiap pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, tapi jangan satu tahun kalah terus”. Menurutnya, PBSI harusnya menerapkan sistem reward and punishment, dimana atlet yang kurang berprestasi seharusnya memperoleh hukuman tidak dikirim ke turnamen di tahun berikutnya.

Apalagi, tambahnya, fasilitas di pelatnas saat ini dinilainya juga cukup mendukung. Dibandingkan dengan apa yang ia dapatkan dulu, fasilitas pelatnas saat ini sudah luar biasa enaknya. Dulu, bahkan ia pun tidak mempunyai pelatih sehingga harus berlatih sendiri. Selain itu, Rudy juga harus mengusahakan keberangkatannya ke luar negeri untuk mengikuti turnamen, dengan membuktikan bahwa ia bisa pulang membawa gelar juara.

Sebagai penutup, Rudy menambahkan jika para atlet ingin sukses di dunia olahraga, ada beberapa hal yang harus mereka miliki, diantaranya : komitmen bahwa ‘saya mau jadi juara’ , percaya diri, pikiran positif dan konsentrasi.